17 Mei 2009

Efek Vidio Game



Penelitian efek video game pada otak menjadi demikian populer seiring dengan persentase pemain dari anak-anak maupun orang dewasa yang terus meningkat. Game yang tersedia di pasaran memang bervariasi mulai dari catur yang membutuhkan logika, balap mobil, petualangan, hingga pertempuran senjata dan strategi perang. Selain memberikan efek positif seperti merangsang kerja otak dan refleknya hingga menjadi lebih cerdik, serta meningkatkan koordinasi antara mata dan jari, efek negatif di luar manfaat yang diberikan juga terjadi. Beberapa orang percaya bahwa aksi kekerasan di video game atau media lain bisa mendorong perilaku yang tidak baik juga bagi pemainnya.


Beberapa studi menyimpulkan bahwa orang yang bermain game adegan kekerasan menjadi lebih agresif dan berpeluang untuk melakukan tindak kekerasan, serta berkurangnya perasaan ingin menolong sesama. Akan tetapi, kritikus juga berpendapat bahwa bukan game tersebut yang mengubah perilaku, tetapi memang sejak awal pemain tersebut punya kecenderungan bertindak kasar. Untuk itu, seorang ahli psikologi, Bruce Bartholow dari Universitas Missouri-Columbia, AS, dan koleganya menemukan bahwa orang yang bermain
game kekerasan menunjukkan respons otak yang berkurang terhadap gambar kekejaman yang asli seperti pertempuran senjata. Respons otak yang berkurang ini tidak terjadi ketika dihadapkan pada sebuah gambar yang menggugah emosi seperti hewan mati atau anak sakit. Menurutnya, mungkin hal ini berhubungan dengan kecenderungan berkelakukan keras.

Pengamatan unik lainnya juga pernah dilakukan untuk melihat bagaimana efek video game terhadap pemain. Sepasang kakak beradik memainkan sebuah game perlombaan balap mobil. Sama sekali bukan game yang mengandung nilai kekejaman atau kekasaran perilaku. Si adik memenangkan pertandingan ini. Tiba-tiba sang kakak berdiri dan memukul si adik sambil marah-marah. Keesokan harinya si adik bermain sendirian dengan jenis permainan lainnya. Kali ini ia gagal menyelesaikan satu level game. Karena jengkel, ia melempar game controler-nya dan berteriak pada layar TV “Kenapa kamu lakukan ini padaku?”.
Baca Selengkapnya...

 
RIFAI BLOGS © 2007 Template feito por Templates para Você